Khamis, 9 Januari 2014

Happy New Year :)

Hayyy Blogger,,,
udah tahun 2014 dan gue belum posting apapun di tahun ini. Dan itu di sebabkan gue yang terlalu sibuk mikirin plus GALAU dengan Proposal Penelitian gueee *mewek :(

ohh iya walaupun dah telat Happy New Year buat semuanya,, semoga di tahun ini kita semua akan lebih baik lagi di tahun sebelumnya.. Amin !!

Cerita gue nihh di malam pergantian tahun 2014,, gak bersama keluarga gue, temen gue, just me and him plus tementemennya..

di malam itu, jam 9 malam  pacar gue hanya karokean di kos temennya hingga gak sadar udah jam 11 malam. giliran mau pergi bareng temen pacar gue ehh malah ada adegan tunggu menunggu,, sementara udah jam 11 malam. trus gue juga pengen beli terompet tuuhh, jadi sambil menunggu temen temen yang lain gue ama pacar gue pergi hunting terompet dulu. giliran udah dapet terompet balik lagi tuh di tempat kos temen pacar gue ehh,, tau taunya mereka pada ninggalin gue ama pacar gue. kan sebeeel tuhh,.. nggak setiaa :(

Well karena udah mau jam 12 malam saatnya liatin kembang api yang mewarnai langit di malam pergantian tahun 2014... trus gue ama pacar gue pergi deh ke Gorontalo Mall, di situ kabarnya aada artis Anji Drive... sebenarnya banyak tempat yang anglenya bagus buat liatin kembang api di malam pergantian tahun di Gorontalo. ada di Taman Kota, Taruna, Taman Limboto, Gorontalo Mall, Pasar Malam ex jlan Agus Salim, Pelabuhan, Tangga 2000, Bukit Kantor Gubernur.. dan sebenarnya tujuan gue ama pacar gue sih ke Taruna Remaja.. tapi karena macet membuat gue badmood apalagi udah mau jam 12 malam. masa rayain pergantian tahun di atas motor sambil macet-macetan ?? kan ngebete-in banget. makanya dengan terpaksa gue ama pacar gue liatin kembang api di Gorontalo Mall karena jlan mau ke taruna masih lumayan jauh...yah terpaksa di Gorontalo Mall.

Dan ternyata lebih amazing banget kembang api di Gorontalo Mall daripada di tempat-tempat lain.. di Gorontalo Mall kembang api yang paling terbesar di Gorontalo terus lama pulaaa. :)
jadi ga sia sia deeh mampir di situ. hehehehehehhe

Setelah itu, gue ama pacar gue pergi  deh nyusul temen temen pacar gue yang sempet ninggalin kita berdua,, mereka lagi ada di Bukit Kantor Gubernur,, langsung deeh cuusssss kesana. sampai di sana yaaah cerita cerita ketawa ketiwi walaupun gue sempet sesekali dieeeeeeem aja... habis canggung ama mereka, secara yaahh kontrol diri,,, kalau sama temen temen gue naaah baru gue gak canggung.. kan temen temen gue iniiii.....

Sehabis ketawa ketiwi ga jelaaasss gituuu.. gue ama mereka mereka mampir di rumah makan deehhh..
habis itu Pulang tepat pukul 3 Pagi. :)

Walaupun sempet bete,, tapi gue seneng bisa ngeliat kembang api yang indah di malam pergantian tahun 2013-2014 di langit Gorontalo. yaaahh walaupun without keluarga dan temen temen gue CBM dan Gearzt tapii nggak apa kan ada kesayangan gue. Donald Tungkagi.. (Pacar Gue) heheheh :).
Well Nambah satu lagi deehh kenangan terindah gue...



Yang Lagi Happy


Ellong :)

Khamis, 26 Disember 2013

GALAU DI AKHIR TAHUUUN !!

Dear Blogger,,
Bulan Desember ini gue Galaaauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu stengamati.! -_-
Ini disebabkan karenaaa...

Pertama: Gue gak bisa tahun baru sama temen temen gue HIMAKOM lebih tepatnya. Jadi ceritanya gue ama temen-temen gue mau tahun baru di Marisa tepatnya di Pantai Libu'o di kabupaten Pohuwato. Akan tetapi Bokap gue gak ijinin. :( belum lagi pacar gue gak mau ikutan bareng gue ke Marisa itu.!! bete kan!! :(

 Kedua: Gue gak tau judul Proposal Penelitian guee :(
hmm,, begitu banyak situs yang gue kunjungi cuma mau nyari judul. !!.   Akhirnya gue dapat satu judul yang menurut gue menarik. !! iya Menarik dengan kesusahannya. -_- yaitu
"Peran Pemerintah pada situs Internet".
Judul ini tuh sebenarnya mengarah sama analisis isi. yaitu menganalisis blog pada situs internet di Humas Provinsi Gorontalo....

Hmm,, semoga gue bisaaa. Bisa buat Penelitian ini. caiyyoooooo Elloooooooooooonggggggggggg. !!
 Blogger udah  dulu yaaa...
aku masih mau menghilangkan ke Galauan ini  dengan jalan jalan.. :D
Jalan Jalan walau hanya sendirian.




Yang Lagi Galau


Ella Elloooong :(:


Selasa, 17 Disember 2013

Enjoy In party :)



Dear Blogger,,,,
Tepatnya hari Senin 16 Desember 2013 aku bersama teman-teman SMA ku nih blogger pergi ke Party. Party nya mama Nyunnyun sama kk Riyan Lebih tepatnya kka’y salah satu teman SMA ku Yen Hermadi. SAMAWA yah untuk kalian berduaa  (Mama nyunnyun dn kka riyan :*
Seneng deh yah,, bisa ngumpul lagi bareng-bareng mereka. Inget dulu dulu deh..  Putih Abu-abu gitu.LOL :D

So, ini dia aksi kami di pesta mama nyunnyun dn kk riyan, yang di gelar di gedung Graha Aziza.. CEKIDOTTT :D



  



waaah,, seneng skali Blogger bisa ngumpul-ngumpul lagi bareng teman-teman lama. Walaupun gk semuanya bisa kumpul sih rame-rame karena ksibukan masing-masing..
wlaupun gak bisa kumpul semua sih  but we still happy kok blogger. :)
 Okey Blogger. itu dulu foto-fotonya yahh... :)
daaaaahhh.. :*

 



Khamis, 4 April 2013

Tangga 2000: Objek Wisata 'Miskin' Perhatian




Suasana di Tangga 2000 Ellaellonk@Photography
TAK berlebihan jika ada yang mengatakan bahwa berkunjung ke Kota Gorontalo belum lengkap kalau tidak menyempatkan diri untuk berwisata ke Tangga 2000. Objek wisata ini terletak di Kelurahan Pohe, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo. Jarak tempuhnya hanya dengan waktu kurang dari 15 menit dari Kota Gorontalo atau sekitar 3 km dari pusat kota Gorontalo. Perjalanan bisa dengan mengunakan kendaraan pribadi, atau dengan mengunakan Bentor (Becak Motor) salah satu alat transportasi kebanggaan Gorontalo dengan biaya sekitar Rp5000,-, objek Wisata Tangga 2000 bisa langsung dinikmati.

Tangga 2000 mempunyai pesona tersendiri sebagai objek wisata. Selain menikmati pemandangan yang sangat eksotik, apalagi jika datang disaat senja, pengunjung juga akan disuguhi dengan berbagai macam makanan, seperti Milu Bakar (Jagung Bakar), Sate Tuna, dan Ilabulo.

Pemandangan di Tangga 2000 pun tidak kalah dengan objek wisata lain yang ada di Gorontalo dan daerah lainnya. Posisinya yang tepat berhadapan dengan pelabuhan Gorontalo, pengunjung tangga 2000 bisa menikmati pemandangan lalu lalangnya para nelayan yang akan berangkat melaut saat senja tiba. Pengunjung juga akan disuguhi pemandangan kapal-kapal besar yang bersandar di Pelabuhan Gorontalo. 
  
Selain itu, Tangga 2000 sangat pas juga buat pengunjung yang mempunyai hobby memancing. Karana lokasi objek wisata yang satu ini juga sering dijadikan tempat memancing baik bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

Tangga 2000 juga mempunya pantai yang landai, berbatu dan hamparan pasirnya yang unik dengan riak-riak kecil gelombang pantai laut yang cukup membuat hati damai, apalagi ditemani oleh kekasih yang tersayang.

Selain terkenal sebagai tempat rekreasi, ternyata ada yang menarik dan cukup unik dengan penamaan objek wisata yang satu ini. Tangga 2000, sepintas pengunjung pemula pasti akan mengira bahwa objek wisata ini merupakan kumpulan anak tangga yang banyaknya 2000 buah. Namun, saat berkunjung ke lokasi wisata, banyak pengunjung yang terheran-heran, ternyata apa yang dibayangkan tidak sama dengan kenyataan. Pasalnya, memang benar, lokasi objek wisata Tangga 2000 terdiri dari banyaknya anak tangga yang dibuat dipinggir pantai, namun jumlahnya tidak mencapai 2000 buah.

Konon penyematan kata 2000 itu merujuk pada tahun pembuatan objek wisata itu sendiri, yakni dibuat pada tahun 2000 di massa Walikota Medi Botutihe masih memerintah.

Di lokasi Tangga 2000, terdapat juga kompleks yang termasuk kawasan ini yaitu:Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Dimana TPI ini merupakan pasar ikan yang terletak di pantai Pohe. Sangat ramai di kunjungi warga, apalagi ketika liburan sekolah dan hari sabtu- minggu. Ikan yang di jual di TPI, langsung di datangkan dari laut, sehingga masih segar dan kualitasnya baik. Harganyapun dapat di tawar dengan mudah. Maka tak jarang TPI juga di jadikan tempat wisata oleh banyak warga.

Sangat disayangkan, meski telah menjadi salah satu ikon wisata di Gorontalo, hingga kini Tangga 2000 tersebut tampak belum dikelola secara profesional. Akibatnya, wisatawan yang datang ke tempat itu belum bisa menikmati secara optimal keindahan panoramanya. Di sekitar pantai masih terlihat onggokan sampah yang terhempas gulungan ombak. 

Ditepian pantai, terutama di anakan tangga banyak sampah-sampah berupa sisa makanan berserakan. Hal ini tentu mengurangi keindahan pantai tersebut. Jika hal ini tidak diperhatikan, bisa dipastikan objek wisata Tangga 2000 bakal memudar pesonanya.

Tangga 2000 seakan menjadi Objek Wisata yang kehilangan perhatian pemerintah. Padahal dengan berlakunya otonomi daerah, setiap daerah memiliki kewenangan untuk mengelola potensi daerahnya. Pemerintah daerah dapat merangkul pihak swasta yang siap menjadi investor untuk mengelola dan mengembangkan Tangga 2000 ini. Apabila Tangga 2000 tersebut dikelola dengan baik, pada gilirannya akan memberi kontribusi bagi pembangunan di Kota Gorontalo dimasa mendatang. (***)  


Khamis, 14 Mac 2013

Liku Hidup Sang Announcer





SETIAP manusia mempunyai ceritanya masing-masing. Ada yang mengharukan, ada yang menarik, ada yang mengasihankan dan bahkan ada juga yang menginspirasikan. Dari sekian banyak cerita yang terjadi dalam kehidupan seseorang, cerita inspirasi adalah cerita yang membuat orang termotivator dengan perjalanan hidup yang di alami. Kisah dari seorang kawan bernama Baskoro Mokodompit adalah kisah menginspirasi dari sekian banyak cerita yang terjadi pada kehidupan disekitar kita.

“Malam ini tepat pukul 21:00, Bagas menemani Anda , so buat kamu yg suka banget sama music jazz, stay tune in 92,4 fm  I have to warn you”
Itulah sepenggal kalimat pembuka yang akan Anda dengar ketika menyetel radio ke saluran RRI Pro 2 Gorontalo. Bagas, begitu Ia menyebut namanya saat mengudara. Itu sebenarnya bukan nama asli. Hanya berupa nama samaran agar muda dikenal dan lebih keren terdengar. Ya, sesuai teori kalangan entertainment, mengganti nama untuk alasan popularitas merupakan hal yang lumrah.

Terlahir dari keluarga sederhana, Bagas lahir dengan nama Baskoro Mokodompit, di sebuah kampung di bumi Totabuan, Bolaang Mongondow, 23 tahun silam. Datang merantau ke Gorontalo untuk melanjutkan studi di Universitas Negeri Gorontalo, dengan harapan bisa ikut mengangkat derajat social keluarga dimata masyarakat sekampung.

Suara serak ceria dan energic merupakan ciri khasnya saat memandu program di radio tempatnya bekerja. Namun, sayang kecerian itu hanya tuntutan profesinya semata. Kehidupan Baskoro tidak seceria suaranya ketika mengudara. Ia harus banting tulang, bekerja sambil kuliah, memeras peluh dan keringat siang malam, telah menjadi rutinitasnya.

Awalnya masuk dunia entertainment khususnya bagian penyiaran pada maret tahun 2009 silam. Pertama Baskoro mengikuti audisi jadi presenter di Civica TV akan tetapi ia tidak lulus menjadi presenter di Civica Tv. Walaupun tidak lulus menjadi presenter di Civica Tv, Baskoro tidak putus asa karena menurutnya masih banyak jalan menuju Roma. Atau pepatah lama Arab yang mengatakan  “Man Jadda Wa Jada” (barangsiapa yang bersungguh-sungguh, maka pasti akan berhasil). Pepataha Arab yang dipopulerkan A Fuadi dalam karyanya “Negeri 5 Menara”, secara sederhana berarti dengan kesungguhan tentunya apa yang dicita-citakan akan tercapai.

“Man Jadda Wa Jada “ sepenggal mantra sakti yang memiliki makna yang kuat dan mampu memberikan semangat dalam kehidupan. “Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil”, begitulah arti ungkapan Arab ini.  ini memanglah bukan hadits, tetapi sangatlah sesuai dan selaras dengan apa yang dialami Baskoro. Sebuah ketetapan yang mengisyaratkan manusia bahwa Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum selama kaum tersebut tidak berusaha merubahnya sendiri.

Sebuah jawaban pun datang ketika di pertengahan maret 2009 teman Baskoro menawarkan untuk masuk menjadi penyiar di salah satu stasiun Radio yaitu Memora Radio. Dan Alhamdulillah saat itu langsung  di terima menjadi penyiar di Memora Radio Gorontalo. Disinilah awal kariernya bermula. Baskoro mulai mengembangkan kualitas dan menunjukkan bakat di dunia broadcasting disini.
Akan tetapi Baskoro berkerja di Memora Radio tidak cukup lama, hanya sekitar 6 bulan.  Karena Baskoro mengikuti KKS (Kuliah Kerja Sibermas) suatu kegiatan perkuliahan yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa. Karena Baskoro juga merupakan salah satu mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo, Ia tetap mendepankan kuliahnya karena kuliah adalah amanah dari orang tuanya. Ketika se pulangnya dari kegiatan KKS itu, ternyata sudah banyak yang berubah di Memora Radio. Sudah begitu banyak penyiar-penyiar baru yang mengisi kekosongannya, maka sifat minder pun menghampirinya untuk kembali lagi berkerja di memora radio untuk menghidupi setidaknya untuk kebutuhannya sendiri.

Himpitan kebutuhan ekonomi yang kian menggerotinya, membuat Baskoro memutar otak. Ia merasa kekurangan dengan perekonomiannya. Ia ingin hidup sendiri karena ia tidak ingin mempersulit orang tuanya. Dan ketika pada bulan November 2010, Baskoro mengetahui bahwa ada lowongan pekerjaan di RRI. Dan Baskoro dengan harapan besarnya mencoba mendaftarkan dirinya menjadi penyiar di RRI.

Perjuangan memang mahal dan butuh pengorbanan. Semua itu penuh dengan lika-liku yang di alami oleh Baskoro, karena begitu lama proses pengumuman apakah dirinya diterima menjadi penyiar di RRI. Dan pada tanggal 24 Desember 2010 hari Jum’at pagi ketika itu ada panggilan dari manager, gayungpun bersambut, pengorbanan tanpa henti dari Baskoro berbuah manis. Baskoro memenuhi syarat dan diterima sebagai salah satu Aanouncer pada stasiun Pro 2 RRI yang merupakan salah satu stasiun radio yang terkemuka di Gorontalo dengan program khusus anak muda. Gajinya lumayan besar yakni Rp.1.500.000,-.

Baskoro merupakan contoh seorang anak muda yang mandiri. Dikalah teman seusianya, asyik gaul, menikmati masa muda, Ia sudah bisa membiayai kuliahnya dan biaya hidupnya sehari-hari tanpa sedikitpun merepotkan orang tuanya. Semoga kisahBaskoro ini menjadi inspirasi untuk kita semua agar tidak pernah menyerah menggapai apa yang kita inginkan dalam hidup. Terus bersungguh-sungguh, karena Tuhan sendiri pernah berkata, Ia tidak akan pernah mengubah nasib kita jika bukan kita sendiri yang berusaha untuk merubahnya.(***)


Rabu, 6 Mac 2013

Budaya dan Adat Gorontalo


Mengenai Budaya Gorontalo


Gorontalo adalah  provinsi yang ke-32 di Indonesia. Sebelumnya Gorontalo merupakan wilayah Kabupaten Gorontalo dan Kota Madya Gorontalo di Sulawesi Utara. Seiring dengan munculnya pemekaran wilayah berkenaan dengan otonomi daerah, provinsi ini kemudian dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 tahun 2002, tertanggal 22 Desember. Perkembangan kehidupan masyarakat secara umum juga membawa dampak yang cukup besar dalam masyarakat Gorontalo. Ada beberapa kebiasaan dan gaya hidup yang berubah ke arah lebih modern. Kemajuan jaman ternyata tidak membuat suku Gorontalo melupakan adat istiadat yang diwariskan oleh para leluhur. Banyak masyarakat suku Gorontalo yang masih mempertahankan adat istiadat dan kebudayaan tersebut.

Beberapa kebiasaan dan kebudayaan yang dilestarikan oleh suku Gorontalo adalah sebagai berikut:

1.      Tata dan aturan dalam upacara perkawinan

Dalam melakukan upacara perkawinan, ada banyak aturan dan tata cara yang harus dilakukan oleh mempelai suku Gorontalo. Kebanyakan dari tata aturan dan upacara perkawinan suku Gorontalo masih memegang tradisi turun temurun yang terus dilestarikan sebagai salah satu kebudayaan Indonesia. Berikut adalah beberapa tata cara pelaksanaan upacara perkawinan suku Gorontal
  • Upacara diadakan di rumah kedua mempelai, yakni mempelai pria dan wanita secara bergantian.
  •  Upacara pernikahan bisa berlangsung lebih dari dua hari.
  •  Para kerabat bergotong royong dalam mempersiapkan acara pernikahan ini beberapa hari sebelum pernikahan dilaksanakan.
  •   Kedua mempelai menggunakan pakaian adat yang diberi nama Bili’u
  •  Tempat pelaminan yang digunakan pada saat resepsi menggunakan adat Gorontalo. 
2.      Tondhalo (upacara tujuh bulanan)

Setiap daerah memiliki acara adat tersendiri dalam mewujudkan rasa syukur atas kehamilan. Tondhalo ini dilakukan saat calon ibu memasuki kehamilan pertama yang ketujuh bulan. Adat ini dilakukan untuk memohon keselamatan ibu dan anak dan juga sebagai rasa syukur. Syarat yang harus dilakukan dalam upacara adat ini adalah sebagai berikut:
  • Kedua orang tua jabang bayi harus menggunakan pakaian adat Gorontalo.
  • Ada seorang anak perempuan yang digendong oleh ayah jabang bayi mengelilingi rumah, lalu akhirnya masuk ke dalam kamar menemui ibu yang sedang mengandung
  •  Setelah calon ayah dan anak perempuan yang digendongnya bertemu dengan ibu yang mengandung jabang bayi, maka tali yang terbuat dari daun kelapa yang melingkari perut ibu tersebut dipotong atau diputuskan.
  •   Adanya tujuh jenis makanan yang dihidangkan dalam tujuh nampan yang berbeda.
  • Makanan ini dibagikan kepada seluruh undangan termasuk anak kecil yang digendong tadi.

4.      Tumbilotohe

Tumbilotohe yang dalam arti bahasa gorontalo terdiri dari kata “tumbilo” berarti pasang dan kata “tohe” berarti lampu, yaitu acara menyalakan lampu atau malam pasang lampu. Tradisi ini merupakan tanda bakal berakhirnya bulan suci Ramadhan, telah memberikan inspirasi kemenangan bagi warga Gorontalo. Pelaksanaan Tumbilotohe menjelang magrib hingga pagi hari selama 3 malam terakhir sebelum menyambut kemenangan di hari Raya Idul Fitri.

Di tengah nuansa kemenangan, langit gelap karena bulan tidak menunjukkan sinarnya. Warga kemudian meyakini bahwa saat seperti itu merupakan waktu yang tepat untuk merefleksikan eksistensi diri sebagai manusia. Hal tersebut merupakan momentum paling indah untuk menyadarkan diri sebagai fitrah ciptaan Allah SWT.




Menurut sejarah kegiatan Tumbilotohe sudah berlangsung sejak abad XV sebagai penerangan diperoleh dari damar, getah pohon yang mampu menyala dalam waktu lama.

Saat malam tiba, “ritual” Tumbilotohe dimulai. Kota tampak terang benderang. Nyaris tidak ada sudut yang gelap. Keremangan malam yang diterangi cahaya lampu-lampu bot Kota Gorontalo berubah semarak karena lampu-lampu botol tidak hanya menerangi halaman rumah, tetapi juga menerangi halaman kantor, masjid. Tak terkecuali, lahan kosong petak sawah hingga lapangan sepak bola dipenuhi dengan cahaya lampu botol. Masyarakat seolah menyatu dalam perasaan religius dan solidaritas yang sama. Di lahan-lahan kosong nan luas, lampu-lampu botol itu dibentuk gambar masjid, kitab suci Al ol di depan rumah- rumah penduduk tampak mempesona

Tumbilotohe menjadi semacam magnet bagi warga pendatang, terutama warga kota tetangga Manado, Palu, dan Makassar. Banyak warga yang mengunjungi Gorontalo hanya untuk melihat Tumbilotohe.

5.      Nuansa Warna Bagi Masyarakat Gorontalo

Dalam adat istiadat gorontalo , setiap warna memiliki makna atau lambang tertentu, karena itu dalam upacara pernikahan masyarakat gorontalo hanya menggunakan empat warna utama , yaitu merah ,hijau , kuning emas , dan ungu. Warna merah dalam masyarakat gorontalo bermakna keberanian dan tanggung jawab , hijau bermakna Kesuburan, kesehjateraan , kedamaian dan kerukunan, kuning emas bermakna kemulian, kesetiaan ,kesabaran dan kejujuran sedangkan warna ungu bermakna keanggunan dan kewibawaan.

Pada umumnya masyarakat Gorontalo enggan memakai pakai warna coklat karena coklat melambangkan tanah , karena itu bila mereka ingin memakai pakaian warna gelap, maka mereka akan memilih warna hitam yang bermakna keteguhan dan Ketuhanan Yang Maha Esa , warna putih bermakna kesucian dan kedudukan , karena itu masyarakat gorontalo lebih suka mengenakkan warna putih bila pergi ke tempat perkebungan atau kedukaan atau tempat ibadah (masjid), biru muda sering digunakan pada saat peringatan 40 hari duka,sedangkan biru tua digunakan pada peringatan 100 hari duka.

Dalam adat perkawinan Gorontalo sebelum hari H dilaksanakan dutu, dimana kerabat pengantin pria akan mengantarkan harta dengan membawakan buah-buahan , seperti jeruk , nangka ,nenas , tebu , setiap buah yang dibawah juga punya makna tersendiri misalnya buah jeruk bermakna bahwa pengantin harus merendahkan diri, duri jeruk bermakna bahwa pengantin harus menjaga diri dan rasanya yang manis bermakna bahwa pengantin harus menjaga tata krama atau sifat manis yang disukai orang. Nenas durinya juga bermakna bahwa pengantin harus menjaga diri dan begitu juga rasanya yang manis. Nangka dalam bahasa gorontalo langge loo olooto , yang berbau harum dan berwarna kuning emas yang bermakna pengantin harus mempunyai sifat penyayang dan penebar keharuman. Tebu warna kuning bermakna pengantin harus menjadi orang yang disukai dan teguh dalam pendirian. 

6.      Sapaan Atau Toli

Sapaan atau toli atau nama panggilan bagi seseorang adalah suatu kebudayaan masyarakat gorontalo. Tata krama ini sudah ada berabad-abad lamanya . Menurut “wulito” atau cerita leluhur kebudayaan ini berkembang menjadi “pulangga “ atau gelar kepada raja jogugu,marsa oleh,dan para pejabat kerajaan / negri yang dinobatkan atau dinilai berilomato atau berkarya dalam negeri bahkan apabila wafatpun raja dan pejabat-pejabat masih di anugrahi gelar yang disebut gara’I yang juga diberikan sesuai karyanya semasa hidupnya .

Pada zaman dahulu dalam lingkungan kerajaan-kerajaan ,sapaan-sapaan terjaga dengan sangat baik dalam lingkungan ini hamper tidak terdengar panggilan nama asli/kecil seseorang . menyapa raja dan pejabat-pejabat Ti Olangia , Ti Jogugu ,Ti Wulea ,atau sapaan ti Eyanggu . sapaan untuk ratu , permaisuri atau istri-istri pejabat Ti Mbui , Ti Boki, Putra-Putri dan cucu Bantha , Te tapulu ,Te Putiri , Te Uti , Ti Pii dan sebagainya. sebaliknya keluarga dan para putra-putri pegawai kerajaan dengan nama jabatan masing-masing sampai pangkat yang paling rendah sekalipun tak menyebut nama kecil.

7.      Walima


Walima dalam bahasa Arab yang artinya perayaan oleh masyarakat Gorontalo umumnya dikenal sebagai wadah yang berisi berbagai jenis kue basah atau kering yang diarak ke masjid pada setiap Maulid Nabi, bahkan di beberapa tempat di Gorontalo walima juga diisi dengan bahan makanan pokok hasil kebun, ternak dll yang disiapkan apa adanya.

Bagi masyarakat, Walima adalah hasil karya seni tinggi yang dipersiapkan berbulan-bulan, memerlukan kesabaran yang tinggi untuk mengerjakannya serta membutuhkan biaya yang lumayan besar.

8.      Dikili
Dikili dalam bahasa Gorontalo biasanya dikenal pada saat maulid, dalam bahasa Indonesia lebih kurang artinya adalah Zikir, dalam peringatan maulid Nabi para pezikir datang hampir mewakili wilayah Gorontalo jumlahnya bisa menjadi 500 orang, biasanya masyarakat Gorontalo yang berdomisili di wilayah itu dan hobi dengan Dikili. Dikili ini dilagukan dalam irama yang sama oleh banyak orang yang dimulai oleh pemimpin Agama setelah sholat Isya dan berakhir sebelum sholat zuhur atau lebih kurang 15 jam. Irama zikir yang khas ini membuat orang terkagum-kagum dan marasakan akan kejadian maulid Nabi.


Sumber: Google.com




Happy New Year :)

0

Hayyy Blogger,,,
udah tahun 2014 dan gue belum posting apapun di tahun ini. Dan itu di sebabkan gue yang terlalu sibuk mikirin plus GALAU dengan Proposal Penelitian gueee *mewek :(

ohh iya walaupun dah telat Happy New Year buat semuanya,, semoga di tahun ini kita semua akan lebih baik lagi di tahun sebelumnya.. Amin !!

Cerita gue nihh di malam pergantian tahun 2014,, gak bersama keluarga gue, temen gue, just me and him plus tementemennya..

di malam itu, jam 9 malam  pacar gue hanya karokean di kos temennya hingga gak sadar udah jam 11 malam. giliran mau pergi bareng temen pacar gue ehh malah ada adegan tunggu menunggu,, sementara udah jam 11 malam. trus gue juga pengen beli terompet tuuhh, jadi sambil menunggu temen temen yang lain gue ama pacar gue pergi hunting terompet dulu. giliran udah dapet terompet balik lagi tuh di tempat kos temen pacar gue ehh,, tau taunya mereka pada ninggalin gue ama pacar gue. kan sebeeel tuhh,.. nggak setiaa :(

Well karena udah mau jam 12 malam saatnya liatin kembang api yang mewarnai langit di malam pergantian tahun 2014... trus gue ama pacar gue pergi deh ke Gorontalo Mall, di situ kabarnya aada artis Anji Drive... sebenarnya banyak tempat yang anglenya bagus buat liatin kembang api di malam pergantian tahun di Gorontalo. ada di Taman Kota, Taruna, Taman Limboto, Gorontalo Mall, Pasar Malam ex jlan Agus Salim, Pelabuhan, Tangga 2000, Bukit Kantor Gubernur.. dan sebenarnya tujuan gue ama pacar gue sih ke Taruna Remaja.. tapi karena macet membuat gue badmood apalagi udah mau jam 12 malam. masa rayain pergantian tahun di atas motor sambil macet-macetan ?? kan ngebete-in banget. makanya dengan terpaksa gue ama pacar gue liatin kembang api di Gorontalo Mall karena jlan mau ke taruna masih lumayan jauh...yah terpaksa di Gorontalo Mall.

Dan ternyata lebih amazing banget kembang api di Gorontalo Mall daripada di tempat-tempat lain.. di Gorontalo Mall kembang api yang paling terbesar di Gorontalo terus lama pulaaa. :)
jadi ga sia sia deeh mampir di situ. hehehehehehhe

Setelah itu, gue ama pacar gue pergi  deh nyusul temen temen pacar gue yang sempet ninggalin kita berdua,, mereka lagi ada di Bukit Kantor Gubernur,, langsung deeh cuusssss kesana. sampai di sana yaaah cerita cerita ketawa ketiwi walaupun gue sempet sesekali dieeeeeeem aja... habis canggung ama mereka, secara yaahh kontrol diri,,, kalau sama temen temen gue naaah baru gue gak canggung.. kan temen temen gue iniiii.....

Sehabis ketawa ketiwi ga jelaaasss gituuu.. gue ama mereka mereka mampir di rumah makan deehhh..
habis itu Pulang tepat pukul 3 Pagi. :)

Walaupun sempet bete,, tapi gue seneng bisa ngeliat kembang api yang indah di malam pergantian tahun 2013-2014 di langit Gorontalo. yaaahh walaupun without keluarga dan temen temen gue CBM dan Gearzt tapii nggak apa kan ada kesayangan gue. Donald Tungkagi.. (Pacar Gue) heheheh :).
Well Nambah satu lagi deehh kenangan terindah gue...



Yang Lagi Happy


Ellong :)

GALAU DI AKHIR TAHUUUN !!

0

Dear Blogger,,
Bulan Desember ini gue Galaaauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu stengamati.! -_-
Ini disebabkan karenaaa...

Pertama: Gue gak bisa tahun baru sama temen temen gue HIMAKOM lebih tepatnya. Jadi ceritanya gue ama temen-temen gue mau tahun baru di Marisa tepatnya di Pantai Libu'o di kabupaten Pohuwato. Akan tetapi Bokap gue gak ijinin. :( belum lagi pacar gue gak mau ikutan bareng gue ke Marisa itu.!! bete kan!! :(

 Kedua: Gue gak tau judul Proposal Penelitian guee :(
hmm,, begitu banyak situs yang gue kunjungi cuma mau nyari judul. !!.   Akhirnya gue dapat satu judul yang menurut gue menarik. !! iya Menarik dengan kesusahannya. -_- yaitu
"Peran Pemerintah pada situs Internet".
Judul ini tuh sebenarnya mengarah sama analisis isi. yaitu menganalisis blog pada situs internet di Humas Provinsi Gorontalo....

Hmm,, semoga gue bisaaa. Bisa buat Penelitian ini. caiyyoooooo Elloooooooooooonggggggggggg. !!
 Blogger udah  dulu yaaa...
aku masih mau menghilangkan ke Galauan ini  dengan jalan jalan.. :D
Jalan Jalan walau hanya sendirian.




Yang Lagi Galau


Ella Elloooong :(:


Enjoy In party :)

0



Dear Blogger,,,,
Tepatnya hari Senin 16 Desember 2013 aku bersama teman-teman SMA ku nih blogger pergi ke Party. Party nya mama Nyunnyun sama kk Riyan Lebih tepatnya kka’y salah satu teman SMA ku Yen Hermadi. SAMAWA yah untuk kalian berduaa  (Mama nyunnyun dn kka riyan :*
Seneng deh yah,, bisa ngumpul lagi bareng-bareng mereka. Inget dulu dulu deh..  Putih Abu-abu gitu.LOL :D

So, ini dia aksi kami di pesta mama nyunnyun dn kk riyan, yang di gelar di gedung Graha Aziza.. CEKIDOTTT :D



  



waaah,, seneng skali Blogger bisa ngumpul-ngumpul lagi bareng teman-teman lama. Walaupun gk semuanya bisa kumpul sih rame-rame karena ksibukan masing-masing..
wlaupun gak bisa kumpul semua sih  but we still happy kok blogger. :)
 Okey Blogger. itu dulu foto-fotonya yahh... :)
daaaaahhh.. :*

 



Tangga 2000: Objek Wisata 'Miskin' Perhatian

0




Suasana di Tangga 2000 Ellaellonk@Photography
TAK berlebihan jika ada yang mengatakan bahwa berkunjung ke Kota Gorontalo belum lengkap kalau tidak menyempatkan diri untuk berwisata ke Tangga 2000. Objek wisata ini terletak di Kelurahan Pohe, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo. Jarak tempuhnya hanya dengan waktu kurang dari 15 menit dari Kota Gorontalo atau sekitar 3 km dari pusat kota Gorontalo. Perjalanan bisa dengan mengunakan kendaraan pribadi, atau dengan mengunakan Bentor (Becak Motor) salah satu alat transportasi kebanggaan Gorontalo dengan biaya sekitar Rp5000,-, objek Wisata Tangga 2000 bisa langsung dinikmati.

Tangga 2000 mempunyai pesona tersendiri sebagai objek wisata. Selain menikmati pemandangan yang sangat eksotik, apalagi jika datang disaat senja, pengunjung juga akan disuguhi dengan berbagai macam makanan, seperti Milu Bakar (Jagung Bakar), Sate Tuna, dan Ilabulo.

Pemandangan di Tangga 2000 pun tidak kalah dengan objek wisata lain yang ada di Gorontalo dan daerah lainnya. Posisinya yang tepat berhadapan dengan pelabuhan Gorontalo, pengunjung tangga 2000 bisa menikmati pemandangan lalu lalangnya para nelayan yang akan berangkat melaut saat senja tiba. Pengunjung juga akan disuguhi pemandangan kapal-kapal besar yang bersandar di Pelabuhan Gorontalo. 
  
Selain itu, Tangga 2000 sangat pas juga buat pengunjung yang mempunyai hobby memancing. Karana lokasi objek wisata yang satu ini juga sering dijadikan tempat memancing baik bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

Tangga 2000 juga mempunya pantai yang landai, berbatu dan hamparan pasirnya yang unik dengan riak-riak kecil gelombang pantai laut yang cukup membuat hati damai, apalagi ditemani oleh kekasih yang tersayang.

Selain terkenal sebagai tempat rekreasi, ternyata ada yang menarik dan cukup unik dengan penamaan objek wisata yang satu ini. Tangga 2000, sepintas pengunjung pemula pasti akan mengira bahwa objek wisata ini merupakan kumpulan anak tangga yang banyaknya 2000 buah. Namun, saat berkunjung ke lokasi wisata, banyak pengunjung yang terheran-heran, ternyata apa yang dibayangkan tidak sama dengan kenyataan. Pasalnya, memang benar, lokasi objek wisata Tangga 2000 terdiri dari banyaknya anak tangga yang dibuat dipinggir pantai, namun jumlahnya tidak mencapai 2000 buah.

Konon penyematan kata 2000 itu merujuk pada tahun pembuatan objek wisata itu sendiri, yakni dibuat pada tahun 2000 di massa Walikota Medi Botutihe masih memerintah.

Di lokasi Tangga 2000, terdapat juga kompleks yang termasuk kawasan ini yaitu:Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Dimana TPI ini merupakan pasar ikan yang terletak di pantai Pohe. Sangat ramai di kunjungi warga, apalagi ketika liburan sekolah dan hari sabtu- minggu. Ikan yang di jual di TPI, langsung di datangkan dari laut, sehingga masih segar dan kualitasnya baik. Harganyapun dapat di tawar dengan mudah. Maka tak jarang TPI juga di jadikan tempat wisata oleh banyak warga.

Sangat disayangkan, meski telah menjadi salah satu ikon wisata di Gorontalo, hingga kini Tangga 2000 tersebut tampak belum dikelola secara profesional. Akibatnya, wisatawan yang datang ke tempat itu belum bisa menikmati secara optimal keindahan panoramanya. Di sekitar pantai masih terlihat onggokan sampah yang terhempas gulungan ombak. 

Ditepian pantai, terutama di anakan tangga banyak sampah-sampah berupa sisa makanan berserakan. Hal ini tentu mengurangi keindahan pantai tersebut. Jika hal ini tidak diperhatikan, bisa dipastikan objek wisata Tangga 2000 bakal memudar pesonanya.

Tangga 2000 seakan menjadi Objek Wisata yang kehilangan perhatian pemerintah. Padahal dengan berlakunya otonomi daerah, setiap daerah memiliki kewenangan untuk mengelola potensi daerahnya. Pemerintah daerah dapat merangkul pihak swasta yang siap menjadi investor untuk mengelola dan mengembangkan Tangga 2000 ini. Apabila Tangga 2000 tersebut dikelola dengan baik, pada gilirannya akan memberi kontribusi bagi pembangunan di Kota Gorontalo dimasa mendatang. (***)  


Liku Hidup Sang Announcer

0





SETIAP manusia mempunyai ceritanya masing-masing. Ada yang mengharukan, ada yang menarik, ada yang mengasihankan dan bahkan ada juga yang menginspirasikan. Dari sekian banyak cerita yang terjadi dalam kehidupan seseorang, cerita inspirasi adalah cerita yang membuat orang termotivator dengan perjalanan hidup yang di alami. Kisah dari seorang kawan bernama Baskoro Mokodompit adalah kisah menginspirasi dari sekian banyak cerita yang terjadi pada kehidupan disekitar kita.

“Malam ini tepat pukul 21:00, Bagas menemani Anda , so buat kamu yg suka banget sama music jazz, stay tune in 92,4 fm  I have to warn you”
Itulah sepenggal kalimat pembuka yang akan Anda dengar ketika menyetel radio ke saluran RRI Pro 2 Gorontalo. Bagas, begitu Ia menyebut namanya saat mengudara. Itu sebenarnya bukan nama asli. Hanya berupa nama samaran agar muda dikenal dan lebih keren terdengar. Ya, sesuai teori kalangan entertainment, mengganti nama untuk alasan popularitas merupakan hal yang lumrah.

Terlahir dari keluarga sederhana, Bagas lahir dengan nama Baskoro Mokodompit, di sebuah kampung di bumi Totabuan, Bolaang Mongondow, 23 tahun silam. Datang merantau ke Gorontalo untuk melanjutkan studi di Universitas Negeri Gorontalo, dengan harapan bisa ikut mengangkat derajat social keluarga dimata masyarakat sekampung.

Suara serak ceria dan energic merupakan ciri khasnya saat memandu program di radio tempatnya bekerja. Namun, sayang kecerian itu hanya tuntutan profesinya semata. Kehidupan Baskoro tidak seceria suaranya ketika mengudara. Ia harus banting tulang, bekerja sambil kuliah, memeras peluh dan keringat siang malam, telah menjadi rutinitasnya.

Awalnya masuk dunia entertainment khususnya bagian penyiaran pada maret tahun 2009 silam. Pertama Baskoro mengikuti audisi jadi presenter di Civica TV akan tetapi ia tidak lulus menjadi presenter di Civica Tv. Walaupun tidak lulus menjadi presenter di Civica Tv, Baskoro tidak putus asa karena menurutnya masih banyak jalan menuju Roma. Atau pepatah lama Arab yang mengatakan  “Man Jadda Wa Jada” (barangsiapa yang bersungguh-sungguh, maka pasti akan berhasil). Pepataha Arab yang dipopulerkan A Fuadi dalam karyanya “Negeri 5 Menara”, secara sederhana berarti dengan kesungguhan tentunya apa yang dicita-citakan akan tercapai.

“Man Jadda Wa Jada “ sepenggal mantra sakti yang memiliki makna yang kuat dan mampu memberikan semangat dalam kehidupan. “Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil”, begitulah arti ungkapan Arab ini.  ini memanglah bukan hadits, tetapi sangatlah sesuai dan selaras dengan apa yang dialami Baskoro. Sebuah ketetapan yang mengisyaratkan manusia bahwa Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum selama kaum tersebut tidak berusaha merubahnya sendiri.

Sebuah jawaban pun datang ketika di pertengahan maret 2009 teman Baskoro menawarkan untuk masuk menjadi penyiar di salah satu stasiun Radio yaitu Memora Radio. Dan Alhamdulillah saat itu langsung  di terima menjadi penyiar di Memora Radio Gorontalo. Disinilah awal kariernya bermula. Baskoro mulai mengembangkan kualitas dan menunjukkan bakat di dunia broadcasting disini.
Akan tetapi Baskoro berkerja di Memora Radio tidak cukup lama, hanya sekitar 6 bulan.  Karena Baskoro mengikuti KKS (Kuliah Kerja Sibermas) suatu kegiatan perkuliahan yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa. Karena Baskoro juga merupakan salah satu mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo, Ia tetap mendepankan kuliahnya karena kuliah adalah amanah dari orang tuanya. Ketika se pulangnya dari kegiatan KKS itu, ternyata sudah banyak yang berubah di Memora Radio. Sudah begitu banyak penyiar-penyiar baru yang mengisi kekosongannya, maka sifat minder pun menghampirinya untuk kembali lagi berkerja di memora radio untuk menghidupi setidaknya untuk kebutuhannya sendiri.

Himpitan kebutuhan ekonomi yang kian menggerotinya, membuat Baskoro memutar otak. Ia merasa kekurangan dengan perekonomiannya. Ia ingin hidup sendiri karena ia tidak ingin mempersulit orang tuanya. Dan ketika pada bulan November 2010, Baskoro mengetahui bahwa ada lowongan pekerjaan di RRI. Dan Baskoro dengan harapan besarnya mencoba mendaftarkan dirinya menjadi penyiar di RRI.

Perjuangan memang mahal dan butuh pengorbanan. Semua itu penuh dengan lika-liku yang di alami oleh Baskoro, karena begitu lama proses pengumuman apakah dirinya diterima menjadi penyiar di RRI. Dan pada tanggal 24 Desember 2010 hari Jum’at pagi ketika itu ada panggilan dari manager, gayungpun bersambut, pengorbanan tanpa henti dari Baskoro berbuah manis. Baskoro memenuhi syarat dan diterima sebagai salah satu Aanouncer pada stasiun Pro 2 RRI yang merupakan salah satu stasiun radio yang terkemuka di Gorontalo dengan program khusus anak muda. Gajinya lumayan besar yakni Rp.1.500.000,-.

Baskoro merupakan contoh seorang anak muda yang mandiri. Dikalah teman seusianya, asyik gaul, menikmati masa muda, Ia sudah bisa membiayai kuliahnya dan biaya hidupnya sehari-hari tanpa sedikitpun merepotkan orang tuanya. Semoga kisahBaskoro ini menjadi inspirasi untuk kita semua agar tidak pernah menyerah menggapai apa yang kita inginkan dalam hidup. Terus bersungguh-sungguh, karena Tuhan sendiri pernah berkata, Ia tidak akan pernah mengubah nasib kita jika bukan kita sendiri yang berusaha untuk merubahnya.(***)


Budaya dan Adat Gorontalo

6


Mengenai Budaya Gorontalo


Gorontalo adalah  provinsi yang ke-32 di Indonesia. Sebelumnya Gorontalo merupakan wilayah Kabupaten Gorontalo dan Kota Madya Gorontalo di Sulawesi Utara. Seiring dengan munculnya pemekaran wilayah berkenaan dengan otonomi daerah, provinsi ini kemudian dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 tahun 2002, tertanggal 22 Desember. Perkembangan kehidupan masyarakat secara umum juga membawa dampak yang cukup besar dalam masyarakat Gorontalo. Ada beberapa kebiasaan dan gaya hidup yang berubah ke arah lebih modern. Kemajuan jaman ternyata tidak membuat suku Gorontalo melupakan adat istiadat yang diwariskan oleh para leluhur. Banyak masyarakat suku Gorontalo yang masih mempertahankan adat istiadat dan kebudayaan tersebut.

Beberapa kebiasaan dan kebudayaan yang dilestarikan oleh suku Gorontalo adalah sebagai berikut:

1.      Tata dan aturan dalam upacara perkawinan

Dalam melakukan upacara perkawinan, ada banyak aturan dan tata cara yang harus dilakukan oleh mempelai suku Gorontalo. Kebanyakan dari tata aturan dan upacara perkawinan suku Gorontalo masih memegang tradisi turun temurun yang terus dilestarikan sebagai salah satu kebudayaan Indonesia. Berikut adalah beberapa tata cara pelaksanaan upacara perkawinan suku Gorontal
  • Upacara diadakan di rumah kedua mempelai, yakni mempelai pria dan wanita secara bergantian.
  •  Upacara pernikahan bisa berlangsung lebih dari dua hari.
  •  Para kerabat bergotong royong dalam mempersiapkan acara pernikahan ini beberapa hari sebelum pernikahan dilaksanakan.
  •   Kedua mempelai menggunakan pakaian adat yang diberi nama Bili’u
  •  Tempat pelaminan yang digunakan pada saat resepsi menggunakan adat Gorontalo. 
2.      Tondhalo (upacara tujuh bulanan)

Setiap daerah memiliki acara adat tersendiri dalam mewujudkan rasa syukur atas kehamilan. Tondhalo ini dilakukan saat calon ibu memasuki kehamilan pertama yang ketujuh bulan. Adat ini dilakukan untuk memohon keselamatan ibu dan anak dan juga sebagai rasa syukur. Syarat yang harus dilakukan dalam upacara adat ini adalah sebagai berikut:
  • Kedua orang tua jabang bayi harus menggunakan pakaian adat Gorontalo.
  • Ada seorang anak perempuan yang digendong oleh ayah jabang bayi mengelilingi rumah, lalu akhirnya masuk ke dalam kamar menemui ibu yang sedang mengandung
  •  Setelah calon ayah dan anak perempuan yang digendongnya bertemu dengan ibu yang mengandung jabang bayi, maka tali yang terbuat dari daun kelapa yang melingkari perut ibu tersebut dipotong atau diputuskan.
  •   Adanya tujuh jenis makanan yang dihidangkan dalam tujuh nampan yang berbeda.
  • Makanan ini dibagikan kepada seluruh undangan termasuk anak kecil yang digendong tadi.

4.      Tumbilotohe

Tumbilotohe yang dalam arti bahasa gorontalo terdiri dari kata “tumbilo” berarti pasang dan kata “tohe” berarti lampu, yaitu acara menyalakan lampu atau malam pasang lampu. Tradisi ini merupakan tanda bakal berakhirnya bulan suci Ramadhan, telah memberikan inspirasi kemenangan bagi warga Gorontalo. Pelaksanaan Tumbilotohe menjelang magrib hingga pagi hari selama 3 malam terakhir sebelum menyambut kemenangan di hari Raya Idul Fitri.

Di tengah nuansa kemenangan, langit gelap karena bulan tidak menunjukkan sinarnya. Warga kemudian meyakini bahwa saat seperti itu merupakan waktu yang tepat untuk merefleksikan eksistensi diri sebagai manusia. Hal tersebut merupakan momentum paling indah untuk menyadarkan diri sebagai fitrah ciptaan Allah SWT.




Menurut sejarah kegiatan Tumbilotohe sudah berlangsung sejak abad XV sebagai penerangan diperoleh dari damar, getah pohon yang mampu menyala dalam waktu lama.

Saat malam tiba, “ritual” Tumbilotohe dimulai. Kota tampak terang benderang. Nyaris tidak ada sudut yang gelap. Keremangan malam yang diterangi cahaya lampu-lampu bot Kota Gorontalo berubah semarak karena lampu-lampu botol tidak hanya menerangi halaman rumah, tetapi juga menerangi halaman kantor, masjid. Tak terkecuali, lahan kosong petak sawah hingga lapangan sepak bola dipenuhi dengan cahaya lampu botol. Masyarakat seolah menyatu dalam perasaan religius dan solidaritas yang sama. Di lahan-lahan kosong nan luas, lampu-lampu botol itu dibentuk gambar masjid, kitab suci Al ol di depan rumah- rumah penduduk tampak mempesona

Tumbilotohe menjadi semacam magnet bagi warga pendatang, terutama warga kota tetangga Manado, Palu, dan Makassar. Banyak warga yang mengunjungi Gorontalo hanya untuk melihat Tumbilotohe.

5.      Nuansa Warna Bagi Masyarakat Gorontalo

Dalam adat istiadat gorontalo , setiap warna memiliki makna atau lambang tertentu, karena itu dalam upacara pernikahan masyarakat gorontalo hanya menggunakan empat warna utama , yaitu merah ,hijau , kuning emas , dan ungu. Warna merah dalam masyarakat gorontalo bermakna keberanian dan tanggung jawab , hijau bermakna Kesuburan, kesehjateraan , kedamaian dan kerukunan, kuning emas bermakna kemulian, kesetiaan ,kesabaran dan kejujuran sedangkan warna ungu bermakna keanggunan dan kewibawaan.

Pada umumnya masyarakat Gorontalo enggan memakai pakai warna coklat karena coklat melambangkan tanah , karena itu bila mereka ingin memakai pakaian warna gelap, maka mereka akan memilih warna hitam yang bermakna keteguhan dan Ketuhanan Yang Maha Esa , warna putih bermakna kesucian dan kedudukan , karena itu masyarakat gorontalo lebih suka mengenakkan warna putih bila pergi ke tempat perkebungan atau kedukaan atau tempat ibadah (masjid), biru muda sering digunakan pada saat peringatan 40 hari duka,sedangkan biru tua digunakan pada peringatan 100 hari duka.

Dalam adat perkawinan Gorontalo sebelum hari H dilaksanakan dutu, dimana kerabat pengantin pria akan mengantarkan harta dengan membawakan buah-buahan , seperti jeruk , nangka ,nenas , tebu , setiap buah yang dibawah juga punya makna tersendiri misalnya buah jeruk bermakna bahwa pengantin harus merendahkan diri, duri jeruk bermakna bahwa pengantin harus menjaga diri dan rasanya yang manis bermakna bahwa pengantin harus menjaga tata krama atau sifat manis yang disukai orang. Nenas durinya juga bermakna bahwa pengantin harus menjaga diri dan begitu juga rasanya yang manis. Nangka dalam bahasa gorontalo langge loo olooto , yang berbau harum dan berwarna kuning emas yang bermakna pengantin harus mempunyai sifat penyayang dan penebar keharuman. Tebu warna kuning bermakna pengantin harus menjadi orang yang disukai dan teguh dalam pendirian. 

6.      Sapaan Atau Toli

Sapaan atau toli atau nama panggilan bagi seseorang adalah suatu kebudayaan masyarakat gorontalo. Tata krama ini sudah ada berabad-abad lamanya . Menurut “wulito” atau cerita leluhur kebudayaan ini berkembang menjadi “pulangga “ atau gelar kepada raja jogugu,marsa oleh,dan para pejabat kerajaan / negri yang dinobatkan atau dinilai berilomato atau berkarya dalam negeri bahkan apabila wafatpun raja dan pejabat-pejabat masih di anugrahi gelar yang disebut gara’I yang juga diberikan sesuai karyanya semasa hidupnya .

Pada zaman dahulu dalam lingkungan kerajaan-kerajaan ,sapaan-sapaan terjaga dengan sangat baik dalam lingkungan ini hamper tidak terdengar panggilan nama asli/kecil seseorang . menyapa raja dan pejabat-pejabat Ti Olangia , Ti Jogugu ,Ti Wulea ,atau sapaan ti Eyanggu . sapaan untuk ratu , permaisuri atau istri-istri pejabat Ti Mbui , Ti Boki, Putra-Putri dan cucu Bantha , Te tapulu ,Te Putiri , Te Uti , Ti Pii dan sebagainya. sebaliknya keluarga dan para putra-putri pegawai kerajaan dengan nama jabatan masing-masing sampai pangkat yang paling rendah sekalipun tak menyebut nama kecil.

7.      Walima


Walima dalam bahasa Arab yang artinya perayaan oleh masyarakat Gorontalo umumnya dikenal sebagai wadah yang berisi berbagai jenis kue basah atau kering yang diarak ke masjid pada setiap Maulid Nabi, bahkan di beberapa tempat di Gorontalo walima juga diisi dengan bahan makanan pokok hasil kebun, ternak dll yang disiapkan apa adanya.

Bagi masyarakat, Walima adalah hasil karya seni tinggi yang dipersiapkan berbulan-bulan, memerlukan kesabaran yang tinggi untuk mengerjakannya serta membutuhkan biaya yang lumayan besar.

8.      Dikili
Dikili dalam bahasa Gorontalo biasanya dikenal pada saat maulid, dalam bahasa Indonesia lebih kurang artinya adalah Zikir, dalam peringatan maulid Nabi para pezikir datang hampir mewakili wilayah Gorontalo jumlahnya bisa menjadi 500 orang, biasanya masyarakat Gorontalo yang berdomisili di wilayah itu dan hobi dengan Dikili. Dikili ini dilagukan dalam irama yang sama oleh banyak orang yang dimulai oleh pemimpin Agama setelah sholat Isya dan berakhir sebelum sholat zuhur atau lebih kurang 15 jam. Irama zikir yang khas ini membuat orang terkagum-kagum dan marasakan akan kejadian maulid Nabi.


Sumber: Google.com




Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo